وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُوْنَ اِلَيْكَۗ اَفَاَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ وَلَوْ كَانُوْا لَا يَعْقِلُوْنَ 42
Tafsir Kemenag
Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya bahwa di antara orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah ada sekelompok manusia yang mendengarkan secara sembunyi-sembunyi apabila Al-Qur'an dibacakan. Mereka memperhatikan pokok-pokok agama yang terkandung di dalamnya, namun mereka tidak bermaksud untuk mendengarkan dengan ketulusan hati, karena mereka pada saat mendengar itu tidak mau mempergunakan akalnya untuk memperhatikan kandungan Al-Quran dan tidak pula mau memikirkan maksud dan tujuannya, sehingga mereka itu tidak dapat memahami tujuan yang sebenarnya.
Mereka mau mendengarkan karena tertarik kepada susunan bahasa yang indah dari Al-Quran dan merasa kagum mendengar keindahan susunannya, seperti seorang yang tertarik kepada kicauan burung di atas pepohonan, mereka hanya dapat menikmati keindahannya tetapi tidak dapat memahami maksud apa yang terkandung dalam kicauannya itu. Allah berfirman:
Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. (al-Anbiya/21: 2)
Dan firman-Nya:
Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, "Ini (Al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu." (al-Anam/6: 25)
Di akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw tidak akan mampu untuk membuat mereka itu mendengar dan mengerti akan apa yang mereka dengarkan, karena mereka itu telah kehilangan manfaat dari indera pendengaran dalam arti yang sebenar-benarnya. Mereka itu bukanlah pendengar yang baik, sebab pendengar yang baik ialah orang yang dapat memikirkan dan memahami serta melaksanakan maksud dan tujuan dari apa yang didengarnya. Apalagi mereka selamanya memang tidak akan berusaha untuk ikut mengerti, maka mereka tidak akan dapat manfaat dari apa yang mereka dengarkan dan tidak akan dapat memahami petunjuk-petunjuk yang dikandungnya.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia