يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ87
Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”
Tafsir Kemenag
Selanjutnya Yakub berkata kepada anak-anaknya bahwa ia tahu bahkan yakin mimpi Yusuf dulu itu benar dan ia akan sujud menghormatinya. Kalau mereka berpendapat lain, Yakub mengingatkan anak-anaknya bahwa satu saat Allah swt akan memperlihatkan kebenaran pendapatnya itu. Untuk itu, ia meminta anak-anaknya untuk kembali ke Mesir menyelidiki sampai mendapat berita yang pasti tentang Yusuf dan adiknya Bunyamin serta tidak berputus asa karena Allah telah berfirman:
Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat. (al-hijr/15:56)
Orang-orang mukmin tidak akan berputus asa karena musibah yang menimpanya, dan tidak goyah imannya karena bahaya yang melanda. Mereka bersabar dan tabah menghadapi segala kesulitan yang dialaminya. Ia dengan rela penuh ikhlas menerima takdir dari Allah swt dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti Allah akan menghilangkan semua kesulitan itu, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. (al-hajj/22: 38)
Kesimpulan
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia