وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاۤءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يَّهْدِيَنِيْ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ 22
Tafsir Kemenag
Setelah Musa mengetahui bahwa jalan yang ditempuhnya itu adalah jalan yang biasa dilalui orang menuju ke Madyan, ia yakin bahwa ia tidak akan tersesat menempuh padang pasir yang luas itu. Apalagi ia telah berdoa kepada Tuhannya agar selalu ditunjuki ke jalan yang lurus. Akan tetapi, walaupun jalan yang ditempuhnya itu adalah jalan raya yang biasa dilalui orang, namun jarak yang harus ditempuhnya sangat jauh sekali, sedangkan dia tidak membawa bekal karena ia tergesa-gesa meninggalkan kota Mesir.
Diriwayatkan bahwa Musa berjalan selama delapan hari delapan malam, tanpa makanan dan dengan kaki telanjang. Tak ada yang bisa dimakan kecuali daun-daun kayu. Namun demikian, hatinya tetap tabah dan semangatnya tetap membaja karena ia luput dari kejaran Fir'aun. Dia telah selamat dari jebakan Fir'aun di waktu kecilnya, padahal banyak bayi laki-laki dari Bani Israil mati dibunuh, dan sekarang ia telah bebas dari kejaran Fir'aun di waktu ia sudah dewasa. Semua itu adalah karena rahmat dan lindungan Allah. Oleh karena itu, ia yakin dalam perjalanan yang jauh dan sulit itu, ia akan tetap berada dalam lindungan-Nya.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia