لَوْ اَرَادَ اللّٰهُ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفٰى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۙ سُبْحٰنَهٗ ۗهُوَ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ4
Sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya. Mahasuci Dia. Dialah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.
Tafsir Kemenag
Allah menjelaskan dengan lebih rinci perbuatan yang menyebabkan mereka terjerumus ke dalam kesesatan. Allah mengemukakan bahwa sekiranya Dia berkeinginan untuk mengambil anak, tentulah Dia tidak akan mengambil anak seperti yang mereka katakan. Sudah tentu Allah berkuasa memilih anak menurut kehendak-Nya, dan yang dipilih itu tentunya anak lelaki. Akan tetapi, mengapa orang-orang kafir Mekah itu mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan, padahal mereka sendiri enggan mempunyai anak perempuan?
Allah berfirman:
Ataukah (pantas) untuk Dia anak-anak perempuan sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki? (ath-thur/52: 39)
Dan firman-Nya:
Apakah (pantas) untuk kamu yang laki-laki dan untuk-Nya yang perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (an-Najm/53: 21-22)
Anggapan bahwa Allah mempunyai anak bagaimana pun juga bentuknya, adalah termasuk mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang lain. Hal ini berarti memecah-belah kekuasaan Tuhan. Bagaimana pun juga anak itu tentunya mewarisi kekuasaan dari ayah, dan apabila kekuasaan itu terbagi, maka hilanglah kemahakuasaan Allah. Hal ini tidak bisa terjadi karena Allah yang menciptakan langit dan bumi serta isinya, tentu mempunyai kekuasaan tidak terbatas, sehingga kekuasaan-Nya pun tidak mungkin terbagi-bagi.
Itulah sebabnya maka Allah menandaskan bahwa Mahasuci Dia dari sifat-sifat yang dikemukakan oleh orang-orang musyrik itu. Sebaliknya Allah menandaskan bahwa Dia Maha Esa, tidak beranak dan tidak berbapak. Dia tidak memerlukan sesuatu apa pun, bahkan Dia Maha Mengalahkan. Dia berkuasa menundukkan apa saja yang ada di langit dan di bumi serta seluruh isinya, dan memaksanya tunduk takluk di bawah kekuasaan-Nya dan patuh menurut kehendak-Nya.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia