فَادْعُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ14
Tafsir Kemenag
Pada akhir ayat di atas dinyatakan bahwa orang yang menyadari kekuasaan dan keesaan Allah hanyalah orang-orang yang kembali kepada-Nya. Sepatutnya kita menyembah dan memohon kepada-Nya dengan ikhlas, memurnikan ibadah kepada-Nya, tidak mempersekutukannya dengan yang lain, sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim dari 'Abdullah bin Zubair:
Bahwa Rasulullah setelah selesai salat fardu membaca La ilaha illallah¦dan seterusnya (artinya) Tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi Allah seluruh kekuasaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya semua kenikmatan, anugerah, dan pujian yang baik. Tidak ada Tuhan selain Allah, dengan mengikhlaskan diri dalam berbakti kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari 'Abdullah bin Zubair)
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia