اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ 41
Tafsir Kemenag
Dalam ayat ini, kembali Nabi Muhammad diperintahkan untuk menanyakan kepada orang-orang kafir itu apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang dapat menjamin kebenaran perkataan yang mereka ucapkan. Jika ada, cobalah kemukakan atau mendatangkannya untuk membuktikan jaminan mereka.
Yang dimaksud dengan "sekutu-sekutu" mereka dalam ayat ini ialah semua yang mereka sembah selain Allah, seperti patung Lata, 'Uzza, Manah, dan sebagainya. Juga termasuk di dalamnya orang-orang yang mereka hormati, dan pemuka-pemuka agama mereka.
Dengan pertanyaan terakhir ini, orang-orang kafir Mekah bertambah diam dan bungkam karena ternyata tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah, para ahli sastra mereka yang terkenal, seperti al-Walid bin al-Mugirah, dan lain-lain tidak sanggup mengemukakan atau mendatangkannya.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia