فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَّا نُهُوْا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خَاسِـِٕيْنَ166
Tafsir Kemenag
Ketika Bani Israil bertambah kezalimannya tidak mengindahkan nasihat-nasihat, maka Allah mengazab mereka dengan menjadikan mereka sebagai kera yang hina. Menurut para mufassirin merupakan tafsiran dari perkataan "azab yang sangat pedih" yang terdapat pada ayat di atas. Sedangkan sebagian yang lain mengatakan bahwa hal ini merupakan azab yang lain yang ditimpakan Allah di samping azab yang pedih itu.
Para mufassir berbeda pendapatnya tentang: Apakah Bani Israil itu dijadikan kera yang sebenarnya atau hanya sifat dan watak mereka saja yang seperti kera, sedang badan mereka seperti badan manusia biasa. Jumhur ulama berpendapat bahwa mereka benar-benar menjadi kera, seperti kera yang sebenar-benarnya. Akan tetapi tidak beranak, tidak makan, tidak minum dan tidak hidup lebih dari tiga hari.
Menurut Mujahid yang diriwayatkan dari Ibnu Jarir dan pendapat al-Manar: Rupa mereka tidak ditukar menjadi kera, tetapi hati, jiwa dan sifat merekalah yang diubah menjadi kera. (uraian lengkapnya lihat Tafsir Surah al-Baqarah/2: 65).
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia